Dilaksanakan pada hari Senin, 25 November 2013 pkl. 19.00 – 21.00 WIB di Ruang PPA Muria Kasih, Gereja Kristen Muria Indonesia. Sosialisasi ini dihadiri oleh Penanggungjawab PPA, Komisi PPA, Staf PPA, Tutor dan orang-orang yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan anak-anak PPA Muria Kasih. Hadir juga Pak Gulwadi (mantan Kepala Desa Pancaroba – Ambawang) dan Pak Mustar. Pak Gulwadi adalah seorang praktisi hukum yang memaparkan dan memberi penjelasan tentang Undang-Undang Perlindungan Anak.
Acara ini diawali dengan doa oleh Pak Edy Pangangkat (Penanggungjawab PPA Muria Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Perlindungan Anak yang sampaikan oleh Ibu Inneke Runtuwene sebagai Staf Perlindungan Anak di PPA Muria Kasih. Pemaparan diawali dengan pembacaan alkitab dalam Markus 9:35-37, Yeremia 1:5, dan ayat-ayat lain yang berhubungan dengan anak. Ibu Inne juga menjelaskan bahwa mendidik anak harus dengan cara yang benar. Anak-anak bisa mendapatkan kekerasan, baik secara fisik, psikis, seksual dan pengabaian. Ibu Inne juga menjelaskan perbedaan luka karena bermain dengan luka akibat kekerasan.
Yang perlu diperhatikan juga, ada 10 (sepuluh) hak anak, yaitu: bermain, mendapatkan pendidikan, perlindungan, nama, kebangsaan, makanan, kesehatan, rekreasi, kesamaan di depan hukum, serta peran anak dalam pembangunan. Jika terjadi kekerasan terhadap anak, maka sebagai pelayan anak, tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.
Selanjutnya Pak Gulwadi menjelaskan mengenai Undang-Undang Perlindungan Anak, karena beliau juga menggeluti masalah hukum, khususnya hukum adat. Pak Gulwadi juga memaparkan bahwa anak berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan empat komponen: orangtua, keluarga, masyarakat dan negara. Pak Gulwadi menjelaskan bahwa Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Perlindungan Anak awalnya adalah hasil dari pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh orang Kristen terhadap anak.
Para pelayan Kristen menerapkan perlindungan dan penghormatan terhadap anak sesuai dengan Injil Kristus, yaitu sama seperti Yesus juga mengasihi anak-anak. Menurut Matius 19:14, Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga”. Jadi, kalau kita mau mempunyai Kerajaan Sorga, harus melayani anak-anak yang mau datang kepada Yesus.
Acara kemudian diakhiri dengan proses tindak lanjut sosialisasi Perlindungan anak ini, yaitu menandatangani Pernyataan Komitmen Perlindungan Anak. Semua yang hadir dalam sosialisasi ini menandatangani pernyataan tersebut. Kita berharap, pelayanan anak-anak, khususnya melalui PPA Muria Kasih membawa pengalaman pelayanan yang menyenangkan dan berkenan dihadapan Tuhan.
Yang paling akhir, ditutup dengan doa oleh Pak Sukanto (Bendahara Gereja) dan dilanjutkan dengan makan bakso bersama…