Kesan KTM 2014

desiIni adalah Desi, Koordinator Tutor dan Mentor (KTM) PPA Muria Kasih ID.600. Di bawah ini adalah kesan Desi  yang sudah melayani di PPA Muria Kasih lebih dari satu tahun.

Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Menjadi KTM (Koordinator Tutor Mentor) adalah tugas pelayanan saya di PPA. Tugas saya mengkoordinir tutor dan mentor. Yang menjadi tantangan adalah ketika saya harus menjadi koordinator bagi orang yang lebih tua dari saya. Demikian juga saya harus membimbing anak-anak dalam mengenal kasih Kristus, karena sebagian besar anak-anak yang ada di dalam PPA ini belum mengenal Kristus.

Saya menyadari banyak kekurangan yang ada pada diri saya. Karena itu saya juga masih membutuhkan banyak belajar dan masukan dari rekan-rekan sepelayanan di PPA. Saya terus mengucap syukur kepada Tuhan karena saya bisa melakukan pelayanan ini. Ini semua adalah berkat pertolongan dan penyertaan Tuhan kepada saya, sehingga saya diberikan kesehatan dan kekuatan.

Kesan Bendahara 2014

innekeIni adalah Ibu Inneke Runtuwene, Bendahara PPA Muria Kasih ID.600. Di bawah ini adalah kesan Ibu Inneke Runtuwene yang sudah melayani di PPA Muria Kasih lebih dari satu tahun

Syalom,
Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang mempercayakan pelayanan yang indah ini untuk saya dan rekan-rekan pengurus, staf dan tutor-tutor PPA Muria Kasih. Terima kasih kepada Compassion East Indonesia menjadikan GKMI Sion tempat saya melayani sebagai salah satu mitra pelayanan yang ada di Kalimantan Barat.

Bersama Compassion East Indonesia, gereja dapat melayani anak-anak melalui program-program yang dapat membantu anak-anak untuk berkembang dalam intelektual, fisik, sosio emosional dan kerohanian mereka.

Selama satu tahun program ini berjalan, saya merasakan manfaat yang bisa dirasakan oleh anak-anak, bahkan keluarga mereka. Anak-anak belajar untuk dapat berinteraksi dengan bahasa Indonesia yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan. Anak-anak belajar mengenal pribadi Kristus dan nilai-nilai kekristenan yang penuh kasih.

Keluarga diberkati karena anak-anak mereka mendapat keringanan dalam biaya pendidikan, biaya kesehatan, program-program yang terus ditingkatkan untuk lebih bermanfaat lagi bagi anak-anak, bahkan orang tua dapat terbantu dengan adanya gift yang diberikan oleh sponsor. Gift itu digunakan untuk mengembangkan usaha, bahkan ada yang dipakai untuk memulai usaha baru agar dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

Di PPA, saya juga banyak belajar untuk dapat membuat laporan keuangan sesuai standar yang ada dan bagaimana menjelaskan kepada orang tua hal-hal yang perlu mereka ketahui, agar mereka mengerti dan mendukung anak mereka bisa terus berkegiatan di PPA. Tidak mudah untuk mengerjakan semua ini. Pandangan negatif karena ketidakpahaman orang tua dapat menghambat pelayanan ini. Tetapi saya dan rekan-rekan di PPA terus berusaha dan saling memberi dorongan agar dapat memberikan yang terbaik. Menjadi sukacita bagi saya ketika orang tua dan anak-anak mengerti manfaat dari pelayanan ini.

Bagi saya, pelayanan ini adalah pelayanan kasih Tuhan Yesus sendiri melalui sponsor, staf Compassion, PPA, dan semua orang yang mau menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menyentuh dan  memberkati anak-anak. Saya bersyukur dapat menjadi bagian dalam pelayanan ini.

Terima kasih kepada sponsor yang memberikan dukungan melalui dana, doa, surat-surat dan gift. Terima kasih kepada GKMI Sion, tempat saya melayani melalui PPA Muria Kasih.

Harapan saya pelayanan ini akan terus berkembang dan akan lebih banyak lagi anak-anak yang dapat diberkati melalui pelayanan PPA ini.

Kesan Sekretaris 2014

marlinaIni adalah Ibu Marlina Sirait, Sekretaris PPA Muria Kasih ID.600. Di bawah ini adalah kesan Ibu Marlina Sirait yang sudah melayani di PPA Muria Kasih lebih dari satu tahun.

Tidak semua hal yang kita lakukan tanpa halangan, ketika kita ingin meraih keberhasilan, kita harus belajar dari “kesakitan”. Seperti halnya pelayanan saya di PPA ID-600, anyak suka dan duka…

Suka….
Untuk menjadikan anak didik yang disiplin perlu ketegasan yang tinggi, tetapi dari buah disiplin itu saya dapat dihargai anak-anak sebagai orang yang lebih tua dari mereka. Saya tidak ingin ditakuti mereka, tetapi saya ingin mereka hargai supaya mereka dapat berbagi cerita kehidupan pribadi dan keluarga mereka. Dari cerita merekalah saya bisa membuat suatu cerita yang dapat saya gunakan untuk menulis surat balasan kepada sponsor, tetapi tentunya cerita-cerita positif dari mereka, dunia bermain mereka, keluarga mereka dan lain sebagainya. Dibilang agak “kemal” sih, kata anak muda sekarang kepo maximal. Tetapi itulah tugas saya. Kalau saya tidak tahu kehidupan mereka, bagaimana saya membuat cerita untuk surat balasan ke Sponsor. Dari cerita mereka, saya bisa menyimpan cerita yang mungkin sangat rahasia buat mereka. Saya mungkin seorang yang cerewet buat mereka, tetapi saya bisa menyimpan cerita mereka. Saya bisa belajar dari kehidupan mereka, baik keluarga yang broken atau mereka yang tidak punya papa atau mama. Semua anak-anak ini perlu perhatian khusus dan tentunya saya belajar bersabar menghadapi mereka, karena saya percaya mereka lah yang empunya Kerajaan Sorga. Saya terus berdoa untuk mereka supaya semakin menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan.

Duka….
Cibiran halus dan kasar sering saya dengar dari orang tua dan orang-orang ang tidak tahu apa itu PPA. Mereka menilai kami harus mengajarkan anak-anak mereka pintar di dalam pelajaran sekolah. Masukan dari PF membuat saya belajar bahwa pelayanan ini memang diawali dari “kesakitan”, apalagi saya tidak mengikuti pelatihan awal menjadi seorang sekretaris PPA. Tantangan-tantangan ini membuat saya rendah diri karena tidak tahu mana pekerjaan yang harus saya lakukan. Bahkan mungkin orang berpikir saya tidak akan mampu mengerjakan bagian saya. Tetapi saya terus belajar bagaimana melakukan pekerjaan saya dan tentunya dukungan teman-teman yang selalu melengkapi kekurangan masing-masing.

Dari hasil pekerjaan saya sekarang, inilah jawaban dari pertanyaan yang pak Edy berikan pada saya ketika saya baru menerima pelayanan saya di bagian sekretaris, walaupun saya sadari belum semuanya baik. Jawaban saya saat itu hanya meminta dukungan doa. Terima kasih untuk pak Edy yang sudah mendukung kami dalam pelayanan, agar kami melakukan semuanya itu dengan hati yang penuh hikmat.

Dari suka dan duka itu, yang paling utama adalah dukungan keluarga dan doa dari semua rekan-rekan.

Kesan Koordinator 2014

Koordinator Ini adalah Ibu Agustina, Koordinator PPA Muria Kasih ID.600. Di bawah ini adalah kesan Ibu Agustina yang sudah melayani di PPA Muria Kasih lebih dari satu tahun…. Mari kita dengarkan, eh… kita baca…

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan selama menjalankan tanggungjawab saya sebagai Koordinator di PPA Muria Kasih. Semuanya mengalir begitu saja seiring berjalannya waktu. Satu tahun adalah waktu yang masih terlalu muda untuk mengukur dan melihat pengalaman. Jika seorang anak masih berumur satu tahun, untuk anak yang sehat, tentu saja mengalami perubahan dan pertumbuhan.

Tetapi kadang-kadang ada tantangan dalam pelayanan anak ini yang membuat semangat menjadi lemah. Tetapi untunglah, “bersyukur” sekali ternyata Tuhan Yesus, Allah yang saya sembah adalah Allah yang kreatif dan mendarah daging dalam kehidupan saya. Ketika mendapat tantangan, yang muncul dalam pikiran saya adalah solusi. Ketika semangat saya lemah, saya memanggil jiwa saya seperti yang diajarkanNya, “bangunlah hai jiwaku”, maka semangat akan muncul.

And so, tidak ada yang susah. Tidak ada yang sukar, sebab saya percaya Yesus Kristus meninggalkan Roh Kudus-Nya untuk menolong saya dalam pelayanan ini. KaryaNya tidak terukur dalam setiap aspek kehidupan saya, dalam hal yang detil pun Dia ikut bekerja. Semuanya ini hanya bisa diperoleh dengan penyerahan hidup yang maksimal di dalam Dia. Amin.

Libur Natal 2013

Dalam rangka Natal 2013 dan menyambut Tahun Baru 2014

PPA Muria Kasih libur berkegiatan mulai tgl. 23 Desember 2013

Dan akan mulai berkegiatan kembali pada tgl. 6 Januari 2014

Penanggungjawab, Komisi, Staf dan Tutor PPA Muria Kasih

mengucapkan

Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014

Tahun depan kita berkegiatan kembali dengan semangat dan sukacita yang baru….

Tuhan Yesus memberkat !!

Sosialisasi Perlindungan Anak

Dilaksanakan pada hari Senin, 25 November 2013 pkl. 19.00 – 21.00 WIB di Ruang PPA Muria Kasih, Gereja Kristen Muria Indonesia. Sosialisasi ini dihadiri oleh Penanggungjawab PPA, Komisi PPA, Staf PPA, Tutor dan orang-orang yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan anak-anak PPA Muria Kasih. Hadir juga Pak Gulwadi (mantan Kepala Desa Pancaroba – Ambawang) dan Pak Mustar. Pak Gulwadi adalah seorang praktisi hukum yang memaparkan dan memberi penjelasan tentang Undang-Undang Perlindungan Anak.

Acara ini diawali dengan doa oleh Pak Edy Pangangkat (Penanggungjawab PPA Muria Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Perlindungan Anak yang sampaikan oleh Ibu Inneke  Runtuwene sebagai Staf Perlindungan Anak di PPA Muria Kasih. Pemaparan diawali dengan pembacaan alkitab dalam Markus 9:35-37, Yeremia 1:5, dan ayat-ayat lain yang berhubungan dengan anak. Ibu Inne juga menjelaskan bahwa mendidik anak harus dengan cara yang benar. Anak-anak bisa mendapatkan kekerasan, baik secara fisik, psikis, seksual dan pengabaian. Ibu Inne juga menjelaskan perbedaan luka karena bermain dengan luka akibat kekerasan.

Yang perlu diperhatikan juga, ada 10 (sepuluh) hak anak, yaitu: bermain, mendapatkan pendidikan, perlindungan, nama, kebangsaan, makanan, kesehatan, rekreasi, kesamaan di depan hukum, serta peran anak dalam pembangunan. Jika terjadi kekerasan terhadap anak, maka sebagai pelayan anak, tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Selanjutnya Pak Gulwadi menjelaskan mengenai Undang-Undang Perlindungan Anak, karena beliau juga menggeluti masalah hukum, khususnya hukum adat. Pak Gulwadi juga memaparkan bahwa anak berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan empat komponen: orangtua, keluarga, masyarakat dan negara. Pak Gulwadi menjelaskan bahwa Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Perlindungan Anak awalnya adalah hasil dari pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh orang Kristen terhadap anak.

Para pelayan Kristen menerapkan perlindungan dan penghormatan terhadap anak sesuai dengan Injil Kristus, yaitu sama seperti Yesus juga mengasihi anak-anak. Menurut Matius 19:14, Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga”. Jadi, kalau kita mau mempunyai Kerajaan Sorga, harus melayani anak-anak yang mau datang kepada Yesus.

Acara kemudian diakhiri dengan proses tindak lanjut sosialisasi Perlindungan anak ini, yaitu menandatangani Pernyataan Komitmen Perlindungan Anak. Semua yang hadir dalam sosialisasi ini menandatangani pernyataan tersebut. Kita berharap, pelayanan anak-anak, khususnya melalui PPA Muria Kasih membawa pengalaman pelayanan yang menyenangkan dan berkenan dihadapan Tuhan.

Yang paling akhir, ditutup dengan doa oleh Pak Sukanto (Bendahara Gereja) dan dilanjutkan dengan makan bakso bersama…

Kunjungan PF

Pada hari Kamis, tgl. 21 November 2013, Patnership Facilitator ( PF ) PPA Cluster Kalimantan Barat, Pak Dicky Tumbel berkunjung ke PPA Muria Kasih. Banyak hal yang dibicarakan, terutama mengenai perkembangan anak-anak serta program-program PPA yang cocok diterapkan di PPA Muria Kasih. Memang masih banyak kekurangan yang ada di PPA Muria Kasih, tetapi para staf PPA Muria Kasih siap berjuang untuk memperbaiki segala kekurangan dan maju untuk melakukan pelayanan anak yang lebih baik.

Selama sekitar empat bulan PPA ini berjalan, belum banyak anak-anak yang mendapatkan sponsor. Tetapi, yang membuat sukacita semakin melimpah adalah perkembangan anak-anak PPA, khususnya dalam hal perilaku yang semakin berubah menjadi lebih baik. Banyak cerita yang sebenarnya bisa diungkapkan oleh staf maupun tutor PPA. Mungkin menarik jika dikemudian hari staf maupun tutor PPA Muria Kasih bersedia untuk berbagi cerita via blog ini, supaya banyak orang semakin dikuatkan dan semakin mencintai anak-anak.

Semoga blog gratisan ini tidak terhapus sampai minimal 22 tahun ke depan, supaya anak-anak, staf maupun tutor PPA bisa melihat perkembangan yang terjadi. Blog ini bisa menjadi kenang-kenangan untuk mereka sekaligus informasi untuk semua orang.

Training SPA dan MS

Bertempat di Hotel Borneo Pontianak, PPA Cluster Kalimantan Barat yang berada di daerah Pontianak, Kubu Raya dan Singkawang mendapatkan pelatihan dari Compassion East Indonesia. Yang hadir memberi pelatihan pada saat itu adalah Bp. Obed Agung Nugroho, Bp. Dicky Tumbel dan Bp. Tommy Lanawaang.

Training ini dimulai pada hari Senin, tanggal 11 November 2013. Setiap PPA mengutus calon SPA ( Staf Perlindungan Anak ). Banyak hal yang dipelajari, terutama tentang Undang-Undang Perlindungan Anak dan tanggungjawab SPA dalam hal Perlindungan Anak, terutama di PPA masing-masing. Pada hari Rabu, para Penanggungjawab PPA juga mengikuti training ini, supaya mengerti tugas dari SPA.

Dilanjutkan Pelatihan Manajemen Staf, yang dilaksanakan pada hari Kamis – Sabtu, di tempat yang sama. Selama beberapa hari ini para Penanggungjawab PPA, Koordinator PPA dan Komisi PPA mendapatkan pelatihan mengenai Perencanaan Program, Pembuatan Job Discription dan Recrutment Staff. Banyak hal yang harus segera ditindaklanjuti. Semua untuk pelayanan anak-anak dan masa depan anak-anak tersebut.